Posted by : Didik Farmasi Tuesday, December 13, 2016

Image result for farmakodinamika 


Farmakodinamik adalah nasib tubuh setelah obat dimasukkan, biasanya dipahami dengan proses atau efek yang dialami tubuh setelah masuknya obat ke dalam tubuh. Farmakodinamik mempelajari tentang efek biokimiawi, fisiologi, dan mekanisme kerja obat tersebut. Kebanyakan obat akan bekerja apabila telah berikatan dengan reseptornya pada sel yang membutuhkan obat tersebut, sehingga akan menimbulkan efek biokimiawi dan fisiologis spesifik, respon spesifik ini timbul karena adanya penghantaran biologis oleh sel setelah berikatan dengan obat. Kebanyakan reseptor obat merupakan protein, dan permukaan reseptor biasanya berupa enzim. 

Tujuan mempelajari mekanisme kerja obat adalah:

1. Meneliti efek utama obat
2. Mengetahui interaksi obat dengan sel
3. Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon yang terjadi
Efek obat umumnya timbul karena interaksi obat dengan reseptor pada sel suatu organisme. Interaksi obat dengan reseptornya ini mencetuskan perubahan biokimia dan fisiologi yang merupakan respons yang khas untuk obat tersebut.

Reseptor Obat

Reseptor adalah makromolekul ((biopolimer)khas atau bagiannya dalam organisme yakni tempat aktif obat terikat.
Komponen yang paling penting dalam reseptor obat adalah protein. struktur kimia suatu obat berhubungan erat dengan affinitasnya terhadap reseptor dan aktivitas intrinsiknya, sehingga perubahan kecil dalam molekul obat dapat menimbulkan perubahan yang besar

Interaksi Obat – Reseptor

persyaratan untuk obat - reseptor adalah pembentukan kompleks obat reseptor. apakah kompleks ini terbentuk dan seberapa besar terbentuknya tergantung pada affinitas obat terhadap reseptor. kemampuan obat untuk menimbulkan suatu rangsang dan membentuk kompleks dengan reseptor disebut aktivitas intrinsik. Agonis adalah obat yang memilki baik afinitas dan aktivitas intrinsik. Pada teori reseptor obat sering dikemukakan bahwa efek obat hanya dapat terjadi bila terjadi interaksi molekul obat dengan reseptornya. Lebih mudahnya dirumuskan seperti ini.

Obat (O) + Reseptor (R) --> Kompleks obat reseptor (OR) ---> Efek

Efek Terapeutik
Tidak semua obat bersifat betul-betul menyembuhkan penyakit, beberapa obat memang dibuat hanya untuk meniadakan atau meringankan gejala suatu penyakit. Berikut ini adalah tiga jenis terapi obat:
  • Terapi Kausal, obat yang berfungsi untuk memusnahkan penyebab penyakit, obat inilah yang digunakan untuk menyembuhkan penderita dari penyakit. contoh obat dengan terapi kausal adalah antibiotik, anti malaria dan lain-lain.
  • Terapi simptomatis, obat ini berguna untuk meringankan gejala dari suatu penyakit. contoh obat jenis ini adalah analgesik, antipiritik, anti emetik dan sebagainya.  
  • Terapi subtitusi, obat yang digunakan untuk mengantikan zat yang lazim diproduksi oleh tubuh.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Didikan Farmasi - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -